Senin, 23 Februari 2009

UU praktik keperawatam

UNDANG-UNDANG PRAKTIK KEPERAWATAN MENUAI KONTROVERSI

Entah bagaimana riwayat undang-undang praktik keperawatan di Indonesia saat ini. Sejak tahun 2005 hingga sekarang, rancangan UU yang sudah diserahkan ke DPR itu belum ada kejelasan mengenai kapan akan disahkan. Itulah alasannya mengapa perawat di berbagai daerah menggelar unjuk rasa tepat pada Hari Perawat Sedunia beberapa waktu lalu.
UU Praktik Keperawatan sangat dibutuhkan oleh para perawat demi menjamin kelayakan mereka dalam mengembankan tugasnya. Setidaknya perawat memiliki payung hukum atas apa yang mereka lakukan. Masyarakat pun akan mendapatkan manfaatnya karena dengan begitu masyarakat akan terlindung dari ‘praktik merugikan’ yang mungkin saja dilakukan oleh ‘oknum’ perawat.
Menurut Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Prof. Achir Yani S.Hamid MN, D.N.Sc, awalnya UU Praktik Keperawatan merupakan inisiatif dari Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Lalu tahun 1996 mulai dibahas oleh Departemen Kesehatan (Depkes) RI yang kemudian kembali dibahas tahun 2000. Pada tahun 2005 atas usulan Depkes, UU tersebut masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (Polegnas).
Prof. Yani berharap, UU Praktik keperawatan ini menjadi inisiatif DPR RI. Maksudnya adalah DPR RI tidak menunggu dari Depkes untuk memprosesnya. Hendaknya DPR RI dengan organisasi profesi bersama-sama memproses hal tersebut dengan lebih lanjut.
Mengenai inisiatif DPR RI, Prof. Yani menambahkan, bahwa DPR RI sebenarnya cukup bagus dalam hal itu. Bahkan dari dengar pendapat dengan komisi IX pun didapatkan bahwa mereka mendukung percepatan disahkannya UU Praktik Keperawatan. Selain itu demi disahkannya UU tersebut, PPNI telah mendapat dukungan mulai dari fraksi-fraksi, poksi-poksi Komisi IX, Ketua DPR RI hingga wakil presiden. Sayangnya sampai saat ini belum ada kejelasan penetuan waktu kapan disahkannya UU Praktik Keperawatan.
UU tersebut nantinya akan mengatu terbentuknya Konsil Keperawatan Indonesia, yang berfungsi sebagai badan yang mandiri dan independen. Konsil inilah yang nantinya mengatur tentang prakti keperawatan. Konsil kemudian akan dibantu oleh komite, yang didalamnyaterdapat komite registrasi, komite uji kompetensi, komite mutu pelayanan masyarakat, komite disiplin dan komite yang terkait dengan standaritas.
Prof.Yani menambahkan, apabila perawat belum memiliki komite, maka tidak akan terbangun sistem registrasi, lisensi dan sertifikasi bagi perawat. Padahal konsil inilah yang melalui komitenya akan berfungsi melakukan uji kompetensi stelah perawat lulus. Dengan demikian apabila perawat lulus, maka akan mendapatkan lisensi dan jika perawat tersebut tidak lulus, maka akan dilakukan pendidikan berkelanjutan.
Belum adanya konsil tersebut membuat perawat di Indonesia memiliki kelemahan dalam menghadapi era globalisasi. Padahal peluang kerja bagi perawat Indonesia sebenarnya sangat banyak. Dari sepuluh negara di dunia hanya empat negara yang belum memiliki konsil, yaitu Indonesia, Vietnam, Myanmar dan Laos.
Menurut Prof. Yani, hal yang demikian akan membuat perawat Indonesia menjadi sulit untuk diterima di negara lain. Itu dikarenakan perawat Indonesia belum memiliki Sistem Nasional Registrasi Perawat. Sistem itu menunjukkan bahwa perawat tersebut telah lulus uji kompetensi perawat. Jadi perawat sudah memiliki kartu tanda registrasi bisa dikatakan pula bahwa perawat tersebut kompeten.
Mengenai fungsi perawatdan praktik keperawatan, Prof. Yani menjelaskan bahwa masih banyak orang yang belum mengenal apa fungsi perawat. Sebenarnya,dalam perkembangannya, keperawatan ini sebagai suatu profesi dan sudah dikenal lebih dari ratusan tahun yang lalu. Hal ini dapat dilihat, bahwa pendidikan tinggi keperawatan sudah ada di Amerika sejak tahun 1909 dan di Kanada sejak tahun 1919. Sedang di Indonesia baru pada tahun 1985.
Di dalam perkembangan profesi keperawatan ini, jika ini suatu profesi , maka harus memenuhi karakteristik profesi. Salah satu karakteristik yang harus dimiliki perawat adalah mempunyai ‘body of knowledge’ yang berbeda dari disiplin ilmu lain.
Body Of Knowledge adalah ilmu yang mempelajari tentang respon manusia terhadap perubahan yang terjadi pada kesehatannya. Respon ini berupa respon fisik, psikologi, ssosial dan spiritual yang dilihat dari bagaimana kebutuhan dasar manusia. Terdapat 14 kebutuhan dasar manusia yang menjadi tanggungjawab perawat. Jadi, perawat berfungsi untuk menangani respon manusia terhadap perubahan kesehatannya.
Sebagai contoh, Prof. Yani menjelaskan apabila seseorang yang datang dengan kondisi badan demam/panas, maka dokter akan melakukan tindakan medik seperti mendiagnosa penyakitnya dengan melakukan pemeriksaan fisik, laboratorium dan sebagainya, sehingga kemudian bisa mengatakan bahwa orang tersebut terkena demam berdarah. Sedangkan perawat melihat dari segi respon yang terdapat pada orang tersebut. Respon yang terjadi pada orang tersebut adalah panas/demam. Untuk mengatasinya maka perawat akan melakukan pengompresan dan memberikan banyak cairan. Selain itu perawat juga akan melakukan observasi, melakukan pemenuhan dasar termasuk mencegah terjadinya cedera.
Kemudian Prof. Yani menjelaskan jika perawat membuka praktik, maka perawat hanya akan melakukan tindakan yang bersumber dari 14 kebutuhan dasar manusia itu sendiri. Oleh karena itu, hal tersebut harus jelas. Semua yang berhubungan dengan praktik keperawatan hendaknya dapat diatur secara umum dalam UU dan khususnya dalam peraturan konsil nantinya.
Menurut Prof. Yani, PPNI menginginkan perawat dapat melakukan praktik keperawatan yang diatur secara jelas dalam UU karena hal tersebut tidak hanya bermanfaat bagi perawat saja, tetapi juga masyarakat. Dengan adanya kejelasan secara hukum maka masyarakat dan juga perawat secara langsung akan terlindungi karena berarti hanya perawat yang benar-benar memilih kompetensi yang dapat melakukan tindakan keperawatan.
Oleh karena itu, sangat wajar jika PPNI berharap UU Praktik Keperawatan untuk segera disahkan, selambat-lambatnya sebelum Pemilu 2009. Karena bila pada saat itu belum disahkan juga dan wakil rakyat pun nantinya berganti, maka semua yang sudah berjalan saat ini akan kembali ke awal lagi. Sungguh amat disayangkan bila hal itu yang terjadi. (sumber: Dokter Kita, edisi 07,JULI 2008)

Minggu, 21 Desember 2008

Tips/Cara Mendapatkan Cinta Dan Hati Wanita/Cewek/Perempuan - Panduan Untuk Jomblo Pria Indonesia

Hati seorang wanita bisa didapatkan seorang pria dengan berbagai cara. Wanita yang memiliki kualitas yang baik baik dari segi fisik maupun intelektual akan lebih sukar ditaklukkan dibandingkan yang memiliki jasmani dan rohani yang biasa-biasa saja. Karena kebanyakan laki-laki pada dasarnya menyukai cewek yang berkualitas dan jumlah wanita yang memiliki kualitas yang baik jumlahnya terbatas, maka persaingan untuk mendapat cinta perempuan idaman antar lelaki adalah hal yang lumrah dalam dunia percintaan.

Berikut ini adalah faktor atau hal yang disukai wanita / gadis / perempuan / cewe dari seorang laki-laki pada umumnya :

1. memiliki finansial / uang yang baik.
2. memiliki penampilan fisik yang baik.
3. memiliki pekerjaan serta masa depan yang cemerlang.
4. memiliki kepandaian / intelektual yang baik.
5. memiliki kemampuan memimpin dan membina rumah tangga yang baik.
6. memiliki sikap dan perilaku yang terpuji.
7. memiliki kesamaan pola pikir, visi dan misi.
8. memiliki latar belakang keluarga dan kehidupan yang baik.
9. memiliki kontak / komunikasi yang menyenangkan, dll.

Sudah barang tentu hal-hal di atas tidak banyak dimiliki oleh seorang pria dalam satu paket. Lelaki semacam itu sangat didambakan oleh banyak wanita. Sama pula dengan laki-laki, perempuan juga memburu lelaki yang memiliki kriteria di atas, dan karena jumlahnya terbatas maka persaingan pun terus terjadi dari waktu ke waktu tanpa henti.

Untuk mendapatkan hati dan cinta seorang gadis maupun janda yang diinginkan maka paling sedikit jomblowan / jomblo pria harus memiliki hal-hal di bawah ini :

1. Kesungguhan dan keseriusan hati bahwa si cowok sayang dan cinta pada si cewek.
2. Setia / kesetiaan yang dapat ditunjukkan.
3. Jujur / kejujuran hati yang hakiki dan tidak dibuat-buat.
4. Sikap dan perilaku yang baik terhadap orang lain.
5. Masa depan yang terlihat cerah.
6. Komunikasi yang menyenangkan dengan cewe yang menjadi target.

Jadi tidak selamanya fisik menjadi yang diunggulkan dibandingkan hati. Wanita yang tadinya hanya mengejar prestise dari sang lelaki mungkin dapat disadarkan bahwa uang bukanlah segalanya. Wanita yang belum tersadar akan sulit untuk didekati. Sehingga jika anda termasuk yang pas-pasan atau di bawah standar perlu berfikir ulang untuk menaklukkan wanita tersebut.

Kebahagiaan adalah kunci sukses merangkai masa depan yang cemerlang. Tunjukkan kalau anda adalah cowo yang serius dan memiliki sikap dan perilaku yang baik tidak banyak laki-laki lain yang memilikinya. Buat kondisi dan suasana yang menyenangkan ketika si wanita itu berhubungan dengan kita sehingga si dia nyaman untuk curhat, ngobrol ngalor ngidul, dn lain-lain. Buat komunikasi yang ada datangnya dari hati yang terdalam, bukan dibuat-buat.

Kebahagiaan positif dalam menjalani hidup di dunia dapat diraih dengan :
- keluarga berkualitas yang sakinah mawahdah warohmah
- istri yang shalihah dan anak-anak yang saleh.
- hidup sederhana berkecukupan dan tidak serakah harta.
- disukai dan punya banyak teman yang siap membantu di kala kesulitan.
- memiliki bekal yang cukup untuk kehidupan selanjutnya di akherat.
- memiliki cita-cita tinggi dan berusaha mencapainya dengan cara yang sehat dan baik.
- menjadi diri sendiri, tidak pura-pura di depan orang lain.
- hobby membantu orang lain dan senang melihat orang lain senang.

hal yang harus dijauhkan ketika memilih wanita / perempuan untuk pendamping hidup :
- hanya melihat fisik saja tanpa melihat sifat, sikap dan perilaku.
- terburu nafsu dalam mengambil keputusan penting.
- memilih cewek yang memiliki sifat buruk seperti serakah, matre, jahat, kejam, dsb.
- memiliki agama yang berbeda demi masa depan yang tenang dan damai.
- memiliki penyakit lahir maupun batin yang di luar batar wajar.
- menutupi sifat aslinya yang hanya memperlihatkan sandiwara kepura-puraan.
- tidak suka anak kecil / bayi.
- manja tidak mau kerja keras dan hanya mengandalkan orang lain.
- tidak mau mendengar kritik, saran, masukan, komentar alias egois, kepala batu.
- punya emosi yang tinggi tidak terkontrol.
- taat agama dan mau diatur suami.

Dengan demikian wanita/perempuan/gadis/janda/cewek yang sudah nyaman dengan kita akan malas untuk mencari pengganti kita dan selanjutnya terserah anda. Wanita tidak suka dibohongi dan berlakulah seperti apa adanya tanpa dibuat-buat. Sekian tip / pedoman dari saya, apabila ada masukan, kritik dan saran silahkan saja gunakan fitur komentar yang ada. Terima Kasih.

Pergaulan Bebas Pada Remaja

Sekarang ini, sebagian remaja ada yang terlibat dalam pergaulan bebas dan menikmati pergaulan bebas. Ada sebagian dari mereka menikmati pergaulan bebas dengan lawan jenisnya. Mereka tidak mengetahui apa-apa saja akibat yang timbul dari pergaulan bebas yang mereka lakukan. Remaja tersebut merasa senang terlibat dalam pergaulan bebas tersebut. Mereka dapat merasakan semua permasalahan yang ada di dalam kehidupan mereka bisa terlupakan sejenak dengan hadirnya mereka dalam suasana pergaulan bebas itu. Mereka hanya tahu dengan kenikmatan dunia yang mereka rasakan. ‘Happy’ dan ‘enjoy’ itu yang ada dalam pikiran remaja tersebut. Hal itu jugalah yang sering mereka cari.

Remaja yang melakukan pergaulan bebas ini, merasakan kesenangan saat berada dalam alam yang mereka ciptakan sendiri. Mereka tidak memikirkan alam yang seharusnya mereka hidup dan menjalani kehidupannya tanpa pergaulan bebas. Kehidupan yang mereka ciptakan di alam mereka sendiri itu dapat membuat mereka merasakan hidup ini hanya untuk bersenang-senang tanpa mereka memikirkan apa yang akan terjadi ketika mereka udah tua nanti dan nggak hidup lagi di dunia yang pernuh warna warni saat mengijak remaja.

Di kehidupan yang bebas ini banyak kegiatan yang mereka lakukan yang seharusnya belum mereka lakukan. Disinilah banyak remaja mendapatkan obat-obat terlarang seperti narkoba, mendapatkan video-video porno, majalah-majalah porno, minum minuman keras, melakukan ML (Making Love) yang tidak seharusnya melakukan saat ini sebelum mendapatkan SIM alias Surat Izin Menikah, dan masih banyak lagi yang mereka dapatkan di kehidupan pergaulan bebas. Mereka melakukan kegiatan-kegiatan tersebut dengan merasakan enjoy dan menikamatinya dengan sesuka mereka, tanpa memikirkan apa yang dikatakan oleh orang-orang yang ada disekitar mereka. Sapa sech lo??!!! Gw ya gw, lo ya lo…Itu yang sering ada dipikirkan mereka tanpa memikirkan benar atau salahnya apa yang mereka lakukan.

Khususnya, remaja yang hidup di minangkabau, telah banyak melupakan adat-adat yang terkandung dalam nilai-nilai kebudayaan yang telah ada selama ini.Remaja yang berpendapat, adat dan nilai-nilai norma yang ada di minangkabau tidak perlu pada zaman yang telah maju dan zaman yang memiliki teknologi yang modern. Bahkan remaja sekarang ini sudah melupakan nilai-nilai apa yang dimaksudkan di Adat basandi syarak dan syandi kitabullah yang harus ada dalam diri mereka. Mereka sangat menikmati pergaulan yang ada pada kehidupan mereka. Mereka senang melakukan hal-hal yang ada dalam pergaulan bebas, seperti minum minuman keras, narkoba, bahkan ada yang mencoba melakukan seks bebas. Mereka tidak memikirkan apa yang akan terjadi nantinya.

Remaja yang hidup di dunia yang penuh kebebasan ini banyak memiliki alasan mengapa mereka bisa hadir dalam kehidupan pergaulan bebas ini. Alasan yang pertama yang menyebabkan remaja lebih cenderung senang dan menikmati pergaulan bebas adalah faktor dari orang tua mereka sendiri. Orang tua mereka sangat sibuk dengan kegiatan mereka sendiri tanpa memikirkan anak-anak mereka yang sangat butuh kasih sayang dan perhatian dari ayah dan bundanya saat mereka tumbuh menjadi seorang remaja yang gagah dan cantik. Orang tua tidak memikirkan dan tidak akan tau apa yang akan dilakukan oleh anak-anak mereka diluar rumah tanpa pengontrolan yang dilakukan oleh orang tua mereka sendiri. Orang tua hanya tau bagaimana memenuhi kebutuhan sang anak dan memberikan uang sebanyak-sebanyaknya kepada mereka. Karena sebagian orang tua berpendapat orang tua bekerja untuk mencari uang sebanyak-banyaknya untuk memenuhi kebutuhan anak-anak mereka. Tanpa uang, anak-anak mereka tidak akan bisa menikamati hidup di zaman yang sudah modern ini dan serba mahal seperti saat sekarang ini.

Kurangnya kasih sayang dari orang tua mereka ini sangat mempengaruhi terhadap kehidupan para remaja. Remaja tersebut tidak akan pernah merasakan bagaimana kasih sayang orang tua terhadap anak-anak mereka. Kasih sayang dan perhatian dari orang tua itulah yang sangat dibutuhkan oleh remaja-remaja tersebut. Banyak uang tanpa kasih sayang dan perhatian dari orang tua, itu hal yang sangat menyedihkan bagi anak-anak mereka sendiri. Karena kasih sayang dan perhatian dari orang tua itulah yang sangat diperlukan oleh seorang remaja.

Faktor kedua adalah lingkungan kehidupan remaja itu sendiri. Pengaruh terhadap lingkungan disekitar kehidupan mereka sangat besar bagi diri remaja itu sendiri. Hidup dilingkungan yang tidak sehat disegi pergaulannya dapat membuat remaja cepat terpengaruh. Oleh karena itu, remaja harus dapat memilih mana yang harus mereka lakukan dan mana yang tidak harus mereka lakukan. Jika mereka tidak bisa mengontrol diri mereka sendiri maka dengan mudahnya mereka terpengaruh dan terjeret arus yang tidak baik di lingkungan disekitar mereka itu. Disini sangat diperlukan sikap keyakinan dan kepercayaan diri terhadap diri remaja itu sendiri. Keyakinan dan kepercayaan diri itu dapat menolong diri mereka sendiri dan tidak mudah terpengaruh dengan rayuan yang ada yang akan membuat diri mereka terjerumus di pergaulan bebas.

Faktor yang lainnya adalah kurangnya pengetahuan remaja tentang pendidikan seks. Pendidikan seks atau sex education sudah bisa diberikan kepada anak-anak yang sudah mengijak remaja. Sex education atau pendidikan seks masih aneh bagi orang tua untuk diberikan kepada anak-anak mereka. Orang tua menganggap sex education belum sepantasnya diberikan kepada anak-anak mereka. Membicarakan sex education ini masih tabu untuk dibicarakan. Orang tua juga beranggapan membicarakan sex education itu bukan bagian dari kebudayaan yang ada dikehidupan timur. Hal tersebut harus dihilangkan. Jika kita membicarakan atau mendengarkan tentang pendidikan seks atau sex education, yang terpintas di otak kita adalah tentang hubungan seks. Itu adalah perkiraan yang salah. Pendidikan seks itu bukanlah untuk membicarakan tentang seks bebas dapat membuat remaja hidup di pergaulan bebas. Salah satu yang dibicarakan didalam pendidikan seks atau sex education adalah tentang merawat kebersihan dan kesehatan alat organ reproduksi.

Jadi, remaja harus memperhatikan juga faktor-faktor yang menyebabkan mereka terlibat dalam pergaulan bebas. Sehingga remaja tidak cepat terpengaruh dalam pergaulan yang tidak sehat. Mereka juga dapat memilih teman yang dapat membawa mereka ke dalam pergaulan yang lebih baik dan dapat membawa yang bermanfaat bagi kehidupan remaja saat sekarang dan kehidupan remaja yang akan datang. Masa remaja adalah masa yang paling indah, hanya satu kali dapat menikmati masa remaja ini dalam kehidupan di bumi ini. Maka sebagai remaja, kita harus manfaatkan masa-masa ini dengan sebaik-baiknya tanpa terlibat dalam pergaulan bebas.


Jumat, 28 November 2008

Tuberculosis Paru


1. Pengertian
Tuberkulosis adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tubeculosis.

2. Etiologi
Tuberkulosis paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh basil mikrobakterium tuberkulosis tipe humanus, sejenis kuman yang berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-4/mm dan tebal 0,3-0,6/mm. Sebagian besar kuman terdiri atas asam lemak (lipid). Lipid inilah yang membuat kuman lebih tahan terhadap asam dan lebih tahan terhadap gangguan kimia dan fisik.

Kuman ini tahan hidup pada udara kering maupun dalam keadaan dingin (dapat tahan bertahun-tahun dalam lemari es). Hal ini terjadi karena kuman berada dalam sifat dormant. Dari sifat dormant ini kuman dapat bangkit kembali dan menjadikan tuberkulosis aktif kembali. Sifat lain kuman adalah aerob. Sifat ini menunjukkan bahwa kuman lebih menyenangi jaringan yang tinggi kandungan oksigennya. Dalam hal ini tekanan bagian apikal paru-paru lebih tinggi dari pada bagian lainnya, sehingga bagian apikal ini merupakan tempat predileksi penyakit tuberkulosis.
Tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi penting saluran pernapasan. Basil mikrobakterium tersebut masuk kedalam jaringan paru melalui saluran napas (droplet infection) sampai alveoli, maka terjadilah infeksi primer (ghon) selanjutnya menyebar kekelenjar getah bening setempat dan terbentuklah primer kompleks (ranke). keduanya dinamakan tuberkulosis primer, yang dalam perjalanannya sebagian besar akan mengalami penyembuhan. Tuberkulosis paru primer, peradangan terjadi sebelum tubuh mempunyai kekebalan spesifik terhadap basil mikobakterium. Tuberkulosis yang kebanyakan didapatkan pad usia 1-3 tahun. Sedangkan yang disebut tuberkulosis post primer (reinfection) adalah peradangan jaringan paru oleh karena terjadi penularan ulang yang mana di dalam tubuh terbentuk kekebalan spesifik terhadap basil tersebut.

3. Proses Penularan
Tuberkulosis tergolong airborne disease yakni penularan melalui droplet nuclei yang dikeluarkan ke udara oleh individu terinfeksi dalam fase aktif. Setiapkali penderita ini batuk dapat mengeluarkan 3000 droplet nuclei. Penularan umumnya terjadi di dalam ruangan dimana droplet nuclei dapat tinggal di udara dalam waktu lebih lama. Di bawah sinar matahari langsung basil tuberkel mati dengan cepat tetapi dalam ruang yang gelap lembab dapat bertahan sampai beberapa jam. Dua faktor penentu keberhasilan pemaparan Tuberkulosis pada individu baru yakni konsentrasi droplet nuclei dalam udara dan panjang waktu individu bernapas dalam udara yang terkontaminasi tersebut di samping daya tahan tubuh yang bersangkutan.
Di samping penularan melalui saluran pernapasan (paling sering), M. tuberculosis juga dapat masuk ke dalam tubuh melalui saluran pencernaan dan luka terbuka pada kulit (lebih jarang).

4. Insiden
Penyakit tuberkulosis adalah penyakit yang sangat epidemik karena kuman mikrobakterium tuberkulosa telah menginfeksi sepertiga penduduk dunia. Program penaggulangan secara terpadu baru dilakkan pada tahun 1995 melalui strategi DOTS (directly observed treatment shortcourse chemoterapy), meskipun sejak tahun 1993 telah dicanangkan kedaruratan global penyakit tuberkulosis. Kegelisahan global ini didasarkan pada fakta bahwa pada sebagian besar negara di dunia, penyakit tuberkulosis tidak terkendali, hal ini disebabkan banyak penderita yang tidak berhasil disembuhkan, terutama penderita menular (BTA positif).
Pada tahun 1995, diperkirakan setiap tahun terjadi sekitar sembilan juta penderita dengan kematian tiga juta orang (WHO, 1997). Di negara-negara berkembang kematian karena penyakit ini merupakan 25 % dari seluruh kematian, yang sebenarnya dapat dicegah. Diperkirakan 95 % penyakit tuberkulosis berada di negara berkembang, 75 % adalah kelompok usia produktif (15-50 tahun). Tuberkulosis juga telah menyebabkan kematian lebih banyak terhadap wanita dibandingkan dengan kasus kematian karena kehamilan, persalinan dan nifas.
Di indonesia pada tahun yang sama, hasil survey kesehatan rumah tangga (SKRT) menunjukkan bahwa penyakit tuberkulosis merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah penyakit jantung dan penyakit infeksi saluran pernapasan pada semua kelompok usia, dan nomor satu dari golongan penyakit infeksi. WHO memperkirakan setiap tahun menjadi 583.000 kasus baru tuberkulosis dengan kematian sekitar 140.000. secara kasar diperkirakan setiap 100.000 penduduk Indonesia terdapat 130 penderita baru tuberkulosis dengan BTA positif.

5. Anatomi dan Fisiologi
Saluran penghantar udara hingga mencapai paru-paru adalah hidung, farinx, larinx trachea, bronkus, dan bronkiolus. Hidung ; Nares anterior adalah saluran-saluran di dalam. rongga hidung. Saluran-saluran itu bermuara ke dalam bagian yang dikenal sebagai vestibulum. (rongga) hidung. Rongga hidung dilapisi sebagai selaput lendir yang sangat kaya akan pembuluh darah, dan bersambung dengan lapisan farinx dan dengan selaput lendir sinus yang mempunyai lubang masuk ke dalam. rongga hidung. Farinx (tekak) ; adalah pipa berotot yang berjalan dari dasar tengkorak sampai persambungannya dengan oesopagus pada ketinggian tulang rawan krikoid. Maka ‘letaknya di belakang larinx (larinx-faringeal).
Laringx (tenggorok) terletak di depan bagian terendah farinx yang mernisahkan dari columna vertebrata, berjalan dari farinx. sampai ketinggian vertebrata servikals dan masuk ke dalarn trachea di bawahnya. Larynx terdiri atas kepingan tulang rawan yang diikat bersama oleh ligarnen dan membran.
Trachea atau batang tenggorok kira-kira 9 cm panjangnya trachea berjalan dari larynx sarnpai kira-kira ketinggian vertebrata torakalis kelima dan di tempat ini bercabang mcnjadi dua bronckus (bronchi). Trachea tersusun atas 16 - 20 lingkaran tak- lengkap yang berupan cincin tulang rawan yang diikat bersama oleh jaringan fibrosa dan yang melengkapi lingkaran disebelah belakang trachea, selain itu juga membuat beberapa jaringan otot.
Bronchus yang terbentuk dari belahan dua trachea pada ketinggian kira-kira vertebrata torakalis kelima, mempunyai struktur serupa dengan trachea dan dilapisi oleh.jenis sel yang sama. Bronkus-bronkus itu berjalan ke bawah dan kesamping ke arah tampuk paru. Bronckus kanan lebih pendek dan lebih lebar daripada yang kiri, sedikit lebih tinggi darl arteri pulmonalis dan mengeluarkan sebuah cabang utama lewat di bawah arteri, disebut bronckus lobus bawah. Bronkus kiri lebih panjang dan lebih langsing dari yang kanan, dan berjalan di bawah arteri pulmonalis sebelurn di belah menjadi beberapa cabang yang berjalan kelobus atas dan bawah.
Cabang utama bronchus kanan dan kiri bercabang lagi menjadi bronchus lobaris dan kernudian menjadi lobus segmentalis. Percabangan ini berjalan terus menjadi bronchus yang ukurannya semakin kecil, sampai akhirnya menjadi bronkhiolus terminalis, yaitu saluran udara terkecil yang tidak mengandung alveoli (kantong udara). Bronkhiolus terminalis memiliki garis tengah kurang lebih I mm. Bronkhiolus tidak diperkuat oleh cincin tulang rawan. Tetapi dikelilingi oleh otot polos sehingga ukurannya dapat berubah. Seluruh saluran udara ke bawah sampai tingkat bronkbiolus terminalis disebut saluran penghantar udara karena fungsi utamanya adalah sebagai penghantar udara ke tempat pertukaran gas paru-paru.
Alveolus yaitu tempat pertukaran gas assinus terdiri dari bronkhiolus dan respiratorius yang terkadang memiliki kantong udara kecil atau alveoli pada dindingnya. Ductus alveolaris seluruhnya dibatasi oleh alveoilis dan sakus alveolaris terminalis merupakan akhir paru-paru, asinus atau.kadang disebut lobolus primer memiliki tangan kira-kira 0,5 s/d 1,0 cm. Terdapat sekitar 20 kali percabangan mulai dari trachea sampai Sakus Alveolaris. Alveolus dipisahkan oleh dinding yang dinamakan pori-pori kohn.
Paru-paru terdapat dalam rongga thoraks pada bagian kiri dan kanan. Dilapisi oleh pleura yaitu parietal pleura dan visceral pleura. Di dalam rongga pleura terdapat cairan surfaktan yang berfungsi untuk lubrikai. Paru kanan dibagi atas tiga lobus yaitu lobus superior, medius dan inferior sedangkan paru kiri dibagi dua lobus yaitu lobus superior dan inferior. Tiap lobus dibungkus oleh jaringan elastik yang mengandung pembuluh limfe, arteriola, venula, bronchial venula, ductus alveolar, sakkus alveolar dan alveoli. Diperkirakan bahwa stiap paru-paru mengandung 150 juta alveoli, sehingga mempunyai permukaan yang cukup luas untuk tempat permukaan/pertukaran gas.

Proses fisiologi pernafasan dimana 02 dipindahkan dari udara ke dalam jaringan-jaringan, dan C02 dikeluarkan keudara ekspirasi dapat dibagi menjadi tiga stadium. Stadium pertama adalah ventilasi yaitu masuknya campuran gas-gas ke dalam dan keluar paru-paru. karena ada selisih tekanan yang terdapat antara atmosfer dan alveolus akibat kerja mekanik dari otot-otot. Stadium kedua, transportasi yang terdiri dan beberapa aspek yaitu : (1) Difusi gas antara alveolus dan kapiler paru-paru (respirasi eksternal) dan antara darah sistemik dan sel.-sel jaringan (2) Distribusi darah dalam sirkulasi pulmonal dan penyesuaiannya dengan distribusi udara dalam alveolus. (3) Reaksi kimia dan fisik dari 02 dan C02 dengan darah respimi atau respirasi interna menipak-an stadium akhir dari respirasi, yaitu sel dimana metabolik dioksida untuk- mendapatkan energi, dan C02 terbentuk sebagai sampah proses metabolisme sel dan dikeluarkan oleh paru-paru (4) Transportasi, yaitu. tahap kcdua dari proses pemapasan mencakup proses difusi gas-gas melintasi membran alveolus kapiler yang tipis (tebalnya kurang dari 0,5 urn). Kekuatan mendorong untuk pemindahan ini adalah selisih tekanan parsial antara darah dan fase gas. (5) Perfusi, yaitu pemindahan gas secara efektif antara. alveolus dan kapiler paru-paru membutuhkan distribusi merata dari udara dalam paru-paru dan perfusi (aliran darah) dalam kapiler dengan perkataan lain ventilasi dan perfusi. dari unit pulmonary harus sesuai pada orang normal dengan posisi tegak dan keadaan istirahat maka ventilasi dan perfusi hampir seimbang kecuali pada apeks paru-paru.

Secara garis besar bahwa Paru-paru memiliki fungsi sebagai berikut:
(1) Terdapat permukaan gas-gas yaitu mengalirkan Oksigen dari udara atmosfer kedarah vena dan mengeluarkan gas carbondioksida dari alveoli keudara atmosfer. (2) menyaring bahan beracun dari sirkulasi (3) reservoir darah (4) fungsi utamanya adalah pertukaran gas-gas

5. Patofisiologi
Port de’ entri kuman microbaterium tuberculosis adalah saluran pernafasan, saluran pencernaan, dan luka terbuka pada kulit, kebanyakan infeksi tuberculosis terjadi melalui udara (air borne), yaitu melalui inhalasi droppet yang mengandung kuman-kuman basil tuberkel yang berasal dari orang yang terinfeksi.

Basil tuberkel yang mencapai permukaan alveolus biasanya diinhalasi terdiri dari satu sampai tiga gumpalan basil yang lebih besar cenderung tertahan di saluran hidung dan cabang besar bronkus dan tidak menyebabkan penyakit. Setelah berada dalam ruang alveolus biasanya di bagian bawah lobus atau paru-paru, atau di bagian atas lobus bawah. Basil tuberkel ini membangkitkan reaksi peradangan. Leukosit polimorfonuklear tampak pada tempat tersebut dan memfagosit bacteria namun tidak membunuh organisme tersebut. Sesudah hari-hari pertama maka leukosit diganti oleh makrofag. Alveoli yang terserang akan mengalami konsolidasi dan timbul gejala pneumonia akut. Pneumonia seluler ini dapat sembuh dengan sendirinya sehingga tidak ada sisa yang tertinggal, atau proses dapat juga berjalan terus, dan bakteri terus difagosit atau berkembang biak di dalam sel. Basil juga menyebar melalui getah bening menuju ke kelenjar bening regional. Makrofag yang mengadakan infiltrasi mcajadi lebih panjang dan sebagian bersatu sehingga membentuk sel tuberkel epiteloit, yang dikelilingi oleh fosit. Reaksi ini biasanya membutuhkan waktu 10 sampai 20 hari.

6. Manifestasi Klinik
Tuberkulosis sering dijuluki “the great imitator” yaitu suatu penyakit yang mempunyai banyak kemiripan dengan penyakit lain yang juga memberikan gejala umum seperti lemah dan demam. Pada sejumlah penderita gejala yang timbul tidak jelas sehingga diabaikan bahkan kadang-kadang asimtomatik.

Gambaran klinik TB paru dapat dibagi menjadi 2 golongan, gejala respiratorik dan gejala sistemik:
1. Gejala respiratorik, meliputi:
a. Batuk
Gejala batuk timbul paling dini dan merupakan gangguan yang paling sering dikeluhkan. Mula-mula bersifat non produktif kemudian berdahak bahkan bercampur darah bila sudah ada kerusakan jaringan.

b. Batuk darah
Darah yang dikeluarkan dalam dahak bervariasi, mungkin tampak berupa garis atau bercak-bercak darak, gumpalan darah atau darah segar dalam jumlah sangat banyak. Batuk darak terjadi karena pecahnya pembuluh darah. Berat ringannya batuk darah tergantung dari besar kecilnya pembuluh darah yang pecah.

c. Sesak napas
Gejala ini ditemukan bila kerusakan parenkim paru sudah luas atau karena ada hal-hal yang menyertai seperti efusi pleura, pneumothorax, anemia dan lain-lain.

d. Nyeri dada
Nyeri dada pada TB paru termasuk nyeri pleuritik yang ringan. Gejala ini timbul apabila sistem persarafan di pleura terkena.

2. Gejala sistemik, meliputi:
a. Demam
Merupakan gejala yang sering dijumpai biasanya timbul pada sore dan malam hari mirip demam influenza, hilang timbul dan makin lama makin panjang serangannya sedang masa bebas serangan makin pendek.

b. Gejala sistemik lain
Gejala sistemik lain ialah keringat malam, anoreksia, penurunan berat badan serta malaise.
Timbulnya gejala biasanya gradual dalam beberapa minggu-bulan, akan tetapi penampilan akut dengan batuk, panas, sesak napas walaupun jarang dapat juga timbul menyerupai gejala pneumonia.

Gejala klinis Haemoptoe:
Kita harus memastikan bahwa perdarahan dari nasofaring dengan cara membedakan ciri-ciri sebagai berikut :
1. Batuk darah
a. Darah dibatukkan dengan rasa panas di tenggorokan
b. Darah berbuih bercampur udara
c. Darah segar berwarna merah muda
d. Darah bersifat alkalis
e. Anemia kadang-kadang terjadi
f. Benzidin test negatif

2. Muntah darah
a. Darah dimuntahkan dengan rasa mual
b. Darah bercampur sisa makanan
c. Darah berwarna hitam karena bercampur asam lambung
d. Darah bersifat asam
e. Anemia seriang terjadi
f. Benzidin test positif

3. Epistaksis
a. Darah menetes dari hidung
b. Batuk pelan kadang keluar
c. Darah berwarna merah segar
d. Darah bersifat alkalis
e. Anemia jarang terjadi

6. Test Diagnostik
Foto thorax PA dengan atau tanpa literal merupakan pemeriksaan radiology standar. Jenis pemeriksaan radiology lain hanya atas indikasi Top foto, oblik, tomogram dan lain-lain.

Karakteristik radiology yang menunjang diagnostik antara lain :
a. Bayangan lesi radiology yang terletak di lapangan atas paru.
b. Bayangan yang berawan (patchy) atau berbercak (noduler)
c. Kelainan yang bilateral, terutama bila terdapat di lapangan atas paru
d. Bayang yang menetap atau relatif menetap setelah beberapa minggu
e. Bayangan bilier
Pemeriksaan Bakteriologik (Sputum) ; Ditemukannya kuman micobakterium TBC dari dahak penderita memastikan diagnosis tuberculosis paru.
Pemeriksaan biasanya lebih sensitive daripada sediaan apus (mikroskopis). Pengambilan dahak yang benar sangat penting untuk mendapatkan hasil yang sebaik-baiknya. Pada pemeriksaan pertama. sebaiknya 3 kali pemeriksaan dahak. Uji resistensi harus dilakukan apabila ada dugaan resistensi terhadap pengobatan.
Pemeriksaan sputum adalah diagnostik yang terpenting dalam prograrn pemberantasan TBC paru di Indonesia.

8. Klasifikasi
Klasifikasi TB Paru dibuat berdasarkan gejala klinik, bakteriologik, radiologik dan riwayat pengobatan sebelumnya. Klasifikasi ini penting karena merupakan salah satu faktor determinan untuk menetapkan strategi terapi.
Sesuai dengan program Gerdunas P2TB klasifikasi TB Paru dibagi sebagai berikut:

a. TB Paru BTA Positif dengan kriteria:
1. Dengan atau tanpa gejala klinik
2. BTA positif: mikroskopik positif 2 kali, mikroskopik positif 1 kali disokong biakan positif satu kali atau disokong radiologik positif 1 kali.
3. Gambaran radiologik sesuai dengan TB paru.

b. TB Paru BTA Negatif dengan kriteria:
1. Gejala klinik dan gambaran radilogik sesuai dengan TB Paru aktif
2. BTA negatif, biakan negatif tetapi radiologik positif.

c. Bekas TB Paru dengan kriteria:
a. Bakteriologik (mikroskopik dan biakan) negatif
b. Gejala klinik tidak ada atau ada gejala sisa akibat kelainan paru.
c. Radiologik menunjukkan gambaran lesi TB inaktif, menunjukkan serial foto yang tidak berubah.
d. Ada riwayat pengobatan OAT yang adekuat (lebih mendukung).

9. Penanganan Medik
Tujuan pengobatan pada penderita TB Paru selain untuk mengobati juga mencegah kematian, mencegsah kekambuhan atau resistensi terhadap OAT serta memutuskan mata rantai penularan.
Pengobatan tuberkulosis terbagi menjadi 2 fase yaitu fase intensif (2-3 bulan) dan fase lanjutan (4-7 bulan). Paduan obat yang digunakan terdiri dari obat utama dan obat tambahan. Jenis obat utama yang digunakan sesuai dengan rekomendasi WHO adalah Rifampisin, INH, Pirasinamid, Streptomisin dan Etambutol. Sedang jenis obat tambahan adalah Kanamisin, Kuinolon, Makrolide dan Amoksisilin + Asam Klavulanat, derivat Rifampisin/INH.

Untuk keperluan pengobatan perlu dibuat batasan kasus terlebih dahulu berdasarkan lokasi tuberkulosa, berat ringannya penyakit, hasil pemeriksaan bakteriologik, hapusan dahak dan riwayat pengobatan sebelumnya. Di samping itu perlu pemahaman tentang strategi penanggulangan TB yang dikenal sebagai Directly Observed Treatment Short Course (DOTS) yang direkomendasikan oleh WHO yang terdiri dari lima komponen yaitu:

  1. Adanya komitmen politis berupa dukungan pengambil keputusan dalam penanggulangan TB.
  2. Diagnosis TB melalui pemeriksaan dahak secara mikroskopik langsung sedang pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan radiologis dan kultur dapat dilaksanakan di unit pelayanan yang memiliki sarana tersebut.
  3. Pengobatan TB dengan paduan OAT jangka pendek dengan pengawasan langsung oleh Pengawas Menelan Obat (PMO) khususnya dalam 2 bulan pertama dimana penderita harus minum obat setiap hari.
  4. Kesinambungan ketersediaan paduan OAT jangka pendek yang cukup.
  5. Pencatatan dan pelaporan yang baku.

B. PROSES KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Data-data yang perlu dikaji pada asuhan keperawatan dengan Tuberkulosis paru (Doengoes, 2000) ialah sebagai berikut :

1. Riwayat PerjalananPenyakit
a. Pola aktivitas dan istirahat
Subjektif : Rasa lemah cepat lelah, aktivitas berat timbul. sesak (nafas pendek), sulit tidur, demam, menggigil, berkeringat pada malam hari.
Objektif : Takikardia, takipnea/dispnea saat kerja, irritable, sesak (tahap, lanjut; infiltrasi radang sampai setengah paru), demam subfebris (40 -410C) hilang timbul.

b. Pola nutrisi
Subjektif : Anoreksia, mual, tidak enak diperut, penurunan berat badan.
Objektif : Turgor kulit jelek, kulit kering/bersisik, kehilangan lemak sub kutan.

c. Respirasi
Subjektif : Batuk produktif/non produktif sesak napas, sakit dada.
Objektif : Mulai batuk kering sampai batuk dengan sputum hijau/purulent, mukoid kuning atau bercak darah, pembengkakan kelenjar limfe, terdengar bunyi ronkhi basah, kasar di daerah apeks paru, takipneu (penyakit luas atau fibrosis parenkim paru dan pleural), sesak napas, pengembangan pernapasan tidak simetris (effusi pleura.), perkusi pekak dan penurunan fremitus (cairan pleural), deviasi trakeal (penyebaran bronkogenik).

d. Rasa nyaman/nyeri
Subjektif : Nyeri dada meningkat karena batuk berulang.
Obiektif : Berhati-hati pada area yang sakit, prilaku distraksi, gelisah, nyeri bisa timbul bila infiltrasi radang sampai ke pleura sehingga timbul pleuritis.

e. Integritas ego
Subjektif : Faktor stress lama, masalah keuangan, perasaan tak berdaya/tak ada harapan.
Objektif : Menyangkal (selama tahap dini), ansietas, ketakutan, mudah tersinggung.

2. Riwayat Penyakit Sebelumnya:
a. Pernah sakit batuk yang lama dan tidak sembuh-sembuh.
b. Pernah berobat tetapi tidak sembuh.
c. Pernah berobat tetapi tidak teratur.
d. Riwayat kontak dengan penderita Tuberkulosis Paru.
e. Daya tahan tubuh yang menurun.
f. Riwayat vaksinasi yang tidak teratur.

3. Riwayat Pengobatan Sebelumnya:
a. Kapan pasien mendapatkan pengobatan sehubungan dengan sakitnya.
b. Jenis, warna, dosis obat yang diminum.
c. Berapa lama. pasien menjalani pengobatan sehubungan dengan penyakitnya.
d. Kapan pasien mendapatkan pengobatan terakhir.

4. Riwayat Sosial Ekonomi:
a. Riwayat pekerjaan. Jenis pekerjaan, waktu dan tempat bekerja, jumlah penghasilan.
b. Aspek psikososial. Merasa dikucilkan, tidak dapat berkomunikisi dengan bebas, menarik diri, biasanya pada keluarga yang kurang marnpu, masalah berhubungan dengan kondisi ekonomi, untuk sembuh perlu waktu yang lama dan biaya yang banyak, masalah tentang masa depan/pekerjaan pasien, tidak bersemangat dan putus harapan.

5. Faktor Pendukung:
a. Riwayat lingkungan.
b. Pola hidup.
Nutrisi, kebiasaan merokok, minum alkohol, pola istirahat dan tidur, kebersihan diri.
c. Tingkat pengetahuan/pendidikan pasien dan keluarga tentang penyakit, pencegahan, pengobatan dan perawatannya.

6. Pemeriksaan Diagnostik:
a. Kultur sputum: Mikobakterium Tuberkulosis positif pada tahap akhir penyakit.
b. Tes Tuberkulin: Mantoux test reaksi positif (area indurasi 10-15 mm terjadi 48-72 jam).
c. Poto torak: Infiltnasi lesi awal pada area paru atas ; Pada tahap dini tampak gambaran bercak-bercak seperti awan dengan batas tidak jelas ; Pada kavitas bayangan, berupa cincin ; Pada kalsifikasi tampak bayangan bercak-bercak padat dengan densitas tinggi.
d. Bronchografi: untuk melihat kerusakan bronkus atau kerusakan paru karena TB paru.
e. Darah: peningkatan leukosit dan Laju Endap Darah (LED).
f. Spirometri: penurunan fuagsi paru dengan kapasitas vital menurun.

3. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang lazim terjadi pada klien dengan Tuberkulosis paru adalah sebagai berikut:

  1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan: Sekret kental atau sekret darah, Kelemahan, upaya batuk buruk. Edema trakeal/faringeal.

  2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan: Berkurangnya keefektifan permukaan paru, atelektasis, Kerusakan membran alveolar kapiler, Sekret yang kental, Edema bronchial.

  3. Resiko tinggi infeksi dan penyebaran infeksi berhubungan dengan: Daya tahan tubuh menurun, fungsi silia menurun, sekret yang inenetap, Kerusakan jaringan akibat infeksi yang menyebar, Malnutrisi, Terkontaminasi oleh lingkungan, Kurang pengetahuan tentang infeksi kuman.

  4. Perubahan kebutuhan nutrisi, kurang dari kebutuhan berhubungan dengan: Kelelahan, Batuk yang sering, adanya produksi sputum, Dispnea, Anoreksia, Penurunan kemampuan finansial.

  5. Kurang pengetahuan tentang kondisi, pengobatan, pencegahan berhubungan dengan: Tidak ada yang menerangkan, Interpretasi yang salah, Informasi yang didapat tidak lengkap/tidak akurat, Terbatasnya pengetahuan/kognitif

4. Rencana Keperawatan
Adapun rencana keperawatan yang ditetapkan berdasarkan diagnosis keperawatan yang telah dirumuskan sebagai berikut:

1. Bersihan jalan napas tidak efektif
Tujuan: Mempertahankan jalan napas pasien. Mengeluarkan sekret tanpa bantuan. Menunjukkan prilaku untuk memperbaiki bersihan jalan napas. Berpartisipasi dalam program pengobatan sesuai kondisi. Mengidentifikasi potensial komplikasi dan melakukan tindakan tepat.

Intervensi:
a. Kaji fungsi pernapasan: bunyi napas, kecepatan, imma, kedalaman dan penggunaan otot aksesori.
Rasional: Penurunan bunyi napas indikasi atelektasis, ronki indikasi akumulasi secret/ketidakmampuan membersihkan jalan napas sehingga otot aksesori digunakan dan kerja pernapasan meningkat.

b. Catat kemampuan untuk mengeluarkan secret atau batuk efektif, catat karakter, jumlah sputum, adanya hemoptisis.
Rasional: Pengeluaran sulit bila sekret tebal, sputum berdarah akibat kerusakan paru atau luka bronchial yang memerlukan evaluasi/intervensi lanjut.

c. Berikan pasien posisi semi atau Fowler, Bantu/ajarkan batuk efektif dan latihan napas dalam.
Rasional: Meningkatkan ekspansi paru, ventilasi maksimal membuka area atelektasis dan peningkatan gerakan sekret agar mudah dikeluarkan

d. Bersihkan sekret dari mulut dan trakea, suction bila perlu.
Rasional: Mencegah obstruksi/aspirasi. Suction dilakukan bila pasien tidak mampu mengeluarkan sekret.

e. Pertahankan intake cairan minimal 2500 ml/hari kecuali kontraindikasi.
Rasional: Membantu mengencerkan secret sehingga mudah dikeluarkan

f. Lembabkan udara/oksigen inspirasi.
Rasional: Mencegah pengeringan membran mukosa.

g. Berikan obat: agen mukolitik, bronkodilator, kortikosteroid sesuai indikasi.
Rasional: Menurunkan kekentalan sekret, lingkaran ukuran lumen trakeabronkial, berguna jika terjadi hipoksemia pada kavitas yang luas.

h. Bantu inkubasi darurat bila perlu.
Rasional: Diperlukan pada kasus jarang bronkogenik. dengan edema laring atau perdarahan paru akut.

2. Gangguan pertukaran gas
Tujuan: Melaporkan tidak terjadi dispnea. Menunjukkan perbaikan ventilasi dan oksigenasi jaringan adekuat dengan GDA dalam rentang normal. Bebas dari gejala distress pernapasan.

Intervensi
a. Kaji dispnea, takipnea, bunyi pernapasan abnormal. Peningkatan upaya respirasi, keterbatasan ekspansi dada dan kelemahan.
Rasional: Tuberkulosis paru dapat rnenyebabkan meluasnya jangkauan dalam paru-pani yang berasal dari bronkopneumonia yang meluas menjadi inflamasi, nekrosis, pleural effusion dan meluasnya fibrosis dengan gejala-gejala respirasi distress.

b. Evaluasi perubahan-tingkat kesadaran, catat tanda-tanda sianosis dan perubahan warna kulit, membran mukosa, dan warna kuku.
Rasional: Akumulasi secret dapat menggangp oksigenasi di organ vital dan jaringan.

c. Demonstrasikan/anjurkan untuk mengeluarkan napas dengan bibir disiutkan, terutama pada pasien dengan fibrosis atau kerusakan parenkim.
Rasional: Meningkatnya resistensi aliran udara untuk mencegah kolapsnya jalan napas.

d. Anjurkan untuk bedrest, batasi dan bantu aktivitas sesuai kebutuhan.
Rasional: Mengurangi konsumsi oksigen pada periode respirasi.

e. Monitor GDA.
Rasional: Menurunnya saturasi oksigen (PaO2) atau meningkatnya PaC02 menunjukkan perlunya penanganan yang lebih. adekuat atau perubahan terapi.

f. Berikan oksigen sesuai indikasi.
Rasional: Membantu mengoreksi hipoksemia yang terjadi sekunder hipoventilasi dan penurunan permukaan alveolar paru.

3. Resiko tinggi infeksi dan penyebaran infeksi
Tujuan:
Mengidentifikasi intervensi untuk mencegah/menurunkan resiko penyebaran infeksi. Menunjukkan/melakukan perubahan pola hidup untuk meningkatkan lingkungan yang. aman.

Intervensi
a. Review patologi penyakit fase aktif/tidak aktif, penyebaran infeksi melalui bronkus pada jaringan sekitarnya atau aliran darah atau sistem limfe dan resiko infeksi melalui batuk, bersin, meludah, tertawa., ciuman atau menyanyi.
Rasional: Membantu pasien agar mau mengerti dan menerima terapi yang diberikan untuk mencegah komplikasi.

b. Identifikasi orang-orang yang beresiko terkena infeksi seperti anggota keluarga, teman, orang dalam satu perkumpulan.
Rasional: Orang-orang yang beresiko perlu program terapi obat untuk mencegah penyebaran infeksi.

c. Anjurkan pasien menutup mulut dan membuang dahak di tempat penampungan yang tertutup jika batuk.
Rasional: Kebiasaan ini untuk mencegah terjadinya penularan infeksi.

d. Gunakan masker setiap melakukan tindakan.
Rasional: Mengurangi risilio penyebaran infeksi.

e. Monitor temperatur.
Rasional: Febris merupakan indikasi terjadinya infeksi.

f. Identifikasi individu yang berisiko tinggi untuk terinfeksi ulang Tuberkulosis paru, seperti: alkoholisme, malnutrisi, operasi bypass intestinal, menggunakan obat penekan imun/ kortikosteroid, adanya diabetes melitus, kanker.
Rasional: Pengetahuan tentang faktor-faktor ini membantu pasien untuk mengubah gaya hidup dan menghindari/mengurangi keadaan yang lebih buruk.

g. Tekankan untuk tidak menghentikan terapi yang dijalani.
Rasional: Periode menular dapat terjadi hanya 2-3 hari setelah permulaan kemoterapi jika sudah terjadi kavitas, resiko, penyebaran infeksi dapat berlanjut sampai 3 bulan.

h. Pemberian terapi INH, etambutol, Rifampisin.
Rasional: INH adalah obat pilihan bagi penyakit Tuberkulosis primer dikombinasikan dengan obat-obat lainnya. Pengobatan jangka pendek INH dan Rifampisin selama 9 bulan dan Etambutol untuk 2 bulan pertama.

i. Pemberian terapi Pyrazinamid (PZA)/Aldinamide, para-amino salisik (PAS), sikloserin, streptomisin.
Rasional: Obat-obat sekunder diberikan jika obat-obat primer sudah resisten.

j. Monitor sputum BTA
Rasional: Untuk mengawasi keefektifan obat dan efeknya serta respon pasien terhadap terapi.

4. Perubahan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
Tujuan:
Menunjukkan berat badan meningkat mencapai tujuan dengan nilai laboratoriurn normal dan bebas tanda malnutrisi. Melakukan perubahan pola hidup untuk meningkatkan dan mempertahankan berat badan yang tepat.

Intervensi:
a. Catat status nutrisi paasien: turgor kulit, timbang berat badan, integritas mukosa mulut, kemampuan menelan, adanya bising usus, riwayat mual/rnuntah atau diare.
Rasional: berguna dalam mendefinisikan derajat masalah dan intervensi yang tepat.

b. Kaji pola diet pasien yang disukai/tidak disukai.
Rasional: Membantu intervensi kebutuhan yang spesifik, meningkatkan intake diet pasien.

c. Monitor intake dan output secara periodik.
Rasional: Mengukur keefektifan nutrisi dan cairan.

d. Catat adanya anoreksia, mual, muntah, dan tetapkan jika ada hubungannya dengan medikasi. Awasi frekuensi, volume, konsistensi Buang Air Besar (BAB).
Rasional: Dapat menentukan jenis diet dan mengidentifikasi pemecahan masalah untuk meningkatkan intake nutrisi.

e. Anjurkan bedrest.
Rasional: Membantu menghemat energi khusus saat demam terjadi peningkatan metabolik.

f. Lakukan perawatan mulut sebelum dan sesudah tindakan pernapasan.
Rasional: Mengurangi rasa tidak enak dari sputum atau obat-obat yang digunakan yang dapat merangsang muntah.

g. Anjurkan makan sedikit dan sering dengan makanan tinggi protein dan karbohidrat.
Rasional: Memaksimalkan intake nutrisi dan menurunkan iritasi gaster.

h. Rujuk ke ahli gizi untuk menentukan komposisi diet.
Rasional: Memberikan bantuan dalarn perencaaan diet dengan nutrisi adekuat unruk kebutuhan metabolik dan diet.

i. Konsul dengan tim medis untuk jadwal pengobatan 1-2 jam sebelum/setelah makan.
Rasional: Membantu menurunkan insiden mual dan muntah karena efek samping obat.

j. Awasi pemeriksaan laboratorium. (BUN, protein serum, dan albumin).
Rasional: Nilai rendah menunjukkan malnutrisi dan perubahan program terapi.

k. Berikan antipiretik tepat.
Rasional: Demam meningkatkan kebutuhan metabolik dan konsurnsi kalori.

5. Kurang pengetahuan tentang kondisi, pengobatan, pencegahan.
Tujuan: Menyatakan pemahaman proses penyakit/prognosis dan kebutuhan pengobatan. Melakukan perubahan prilaku dan pola hidup unruk memperbaiki kesehatan umurn dan menurunkan resiko pengaktifan ulang luberkulosis paru. Mengidentifikasi gejala yang mernerlukan evaluasi/intervensi. Menerima perawatan kesehatan adekuat.

Intervensi
a. Kaji kemampuan belajar pasien misalnya: tingkat kecemasan, perhatian, kelelahan, tingkat partisipasi, lingkungan belajar, tingkat pengetahuan, media, orang dipercaya.
Rasional: Kemampuan belajar berkaitan dengan keadaan emosi dan kesiapan fisik. Keberhasilan tergantung pada kemarnpuan pasien.

b. Identifikasi tanda-tanda yang dapat dilaporkan pada dokter misalnya: hemoptisis, nyeri dada, demam, kesulitan bernafas, kehilangan pendengaran, vertigo.
Rasional: Indikasi perkembangan penyakit atau efek samping obat yang membutuhkan evaluasi secepatnya.

c. Tekankan pentingnya asupan diet Tinggi Kalori Tinggi Protein (TKTP) dan intake cairan yang adekuat.
Rasional: Mencukupi kebutuhan metabolik, mengurangi kelelahan, intake cairan membantu mengencerkan dahak.

d. Berikan Informasi yang spesifik dalam bentuk tulisan misalnya: jadwal minum obat.
Rasional: Informasi tertulis dapat membantu mengingatkan pasien.

e. jelaskan penatalaksanaan obat: dosis, frekuensi, tindakan dan perlunya terapi dalam jangka waktu lama. Ulangi penyuluhan tentang interaksi obat Tuberkulosis dengan obat lain.
Rasional: Meningkatkan partisipasi pasien mematuhi aturan terapi dan mencegah putus obat.

f. jelaskan tentang efek samping obat: mulut kering, konstipasi, gangguan penglihatan, sakit kepala, peningkatan tekanan darah
Rasional: Mencegah keraguan terhadap pengobatan sehingga mampu menjalani terapi.

g. Anjurkan pasien untuk tidak minurn alkohol jika sedang terapi INH.
Rasional: Kebiasaan minurn alkohol berkaitan dengan terjadinya hepatitis

h. Rujuk perneriksaan mata saat mulai dan menjalani terapi etambutol.
Rasional: Efek samping etambutol: menurunkan visus, kurang mampu melihat warna hijau.

i. Dorong pasien dan keluarga untuk mengungkapkan kecemasan. Jangan menyangkal.
Rasional: Menurunkan kecemasan. Penyangkalan dapat memperburuk mekanisme koping.

j. Berikan gambaran tentang pekerjaan yang berisiko terhadap penyakitnya misalnya: bekerja di pengecoran logam, pertambangan, pengecatan.
Rasional: Debu silikon beresiko keracunan silikon yang mengganggu fungsi paru/bronkus.

k. Anjurkan untuk berhenti merokok.
Rasional: Merokok tidak menstimulasi kambuhnya Tuberkulosis; tapi gangguan pernapasan/ bronchitis.

l. Review tentang cara penularan Tuberkulosis dan resiko kambuh lagi.
Rasional: Pengetahuan yang cukup dapat mengurangi resiko penularan/ kambuh kembali. Komplikasi Tuberkulosis: formasi abses, empisema, pneumotorak, fibrosis, efusi pleura, empierna, bronkiektasis, hernoptisis, u1serasi Gastro, Instestinal (GD, fistula bronkopleural, Tuberkulosis laring, dan penularan kuman.

5. Evaluasi
a. Keefektifan bersihan jalan napas.
b. Fungsi pernapasan adekuat untuk mernenuhi kebutuhan individu.
c. Perilaku/pola hidup berubah untuk mencegah penyebaran infeksi.
d. Kebutuhan nutrisi adekuat, berat badan meningkat dan tidak terjadi malnutrisi.
e. Pemahaman tentang proses penyakit/prognosis dan program pengobatan dan perubahan perilaku untuk memperbaiki kesehatan.

Kamis, 20 November 2008

kata mutiara

PERSAHABATAN & RENUNGAN
  1. Sebatang pohon mampu menghasilkan ribuan korek api dan sebatang korek api mampu membakar ribuan pepohanan. 2 tahun manusia belajar berbicara dan 50 tahun manusia bekajar diam.
  2. Nama teragung adalah Allah. Manusia tepuji adalah Muhammad. Ucapan termerdu adalah Syahadat. Kisah terb aik adalah Al-Quran. Gerakan terbagus adalah Solat.
  3. Beningkan hati dengan cinta, cerahkan jiwa dengan kasih. Sejukkan raga dengan saying. Lihatlah hari dengan senyuman. Langkahkan kaki dengan syukur. Jalani hari dengan penuh kedamaian.
  4. Andaikan 1 bintang jatuh disetiap kalinya kita berbuat kesalahan, yakinlah langit akan menjadi gelap, karena itulah jadikan langit tetap bercahaya deengan saling memaafkan…
  5. Pelangi itu indah dengan warnanya saat dipandang dari jauh tapi saat dekat hanya ada kabut tipis tak tersentuh, begitu juga dunia yang indah dengan kenikmatan tapi hanya ada kehampaan jika tidak bersyukur.
  6. Apalah jadinya manusia tanpa ilmu,apalah jadinya ilmu tanpa pemanfaatan, apalah jadinya pemanfaatan tanpa ketulusan… dan ketulusan itu amat sangat dekat dengan keridhaannya.
  7. Awalilah pagimu dengan sepiring CINTA, sesuap KASIH SAYANG, secangkir RINDU, seteguk KEBAHAGIAAN, dan iringi langkahmu dengan DOA, hiasi wajahmu dengan sebuah SENYUMAN.
  8. Aku berharap pagimu membawa pesan-pesan baru dari semesta, meringankan kepak sayapmu, menyongsong hari dengan tawa bahagia dan semogas pagi ini menjadi tonggak baru dari sebuah awal yang indah untuk harimu….
  9. “SAHABAT” itu seperti BINTANG dilangit…. Walaupun jauh ia tetap bercahaya… meski kadang menghilang ditutupi awan hitam… namun…. Ia tetap ada tak mingkin dimiliki tapi tak bias dilupakan….
  10. Teman bias menjadi sahabat.. sahabat dapat berubah menjadi cinta… dan cinta dapat berubah menjadi benci apabila diawali semuanya dengan kebohongan…
  11. Suatu waktu cinta dan sahabat bertemu. Cinta bertanya kepada sahabat “untuk apa ada kamu kl denganku saja sudah cukup?”. Sahabat menjawab “saat seseorang terluka karenamu disitulah aku ada”
  12. Nilai persahabatan gak akan CAIR dimusim PANAS, gak akan BEKU di musim DINGIN, gak akan LURUH dimusim HUJAN, tapi akan senantiasa MEKAR walaupun bukan dimusim BUNGA.
  13. Berbeda dengan materi, cinta yang bersumber pada ilahi tidak akan pernah habis sebanyak apapun dibagi. Maka tebarlah cintaku karena Allah kepada siapapun dalam hidupmu.
  14. Mungkin saja matahari lupa bersinar, bintang lupa berkilauan, angina lupa bertiup, jantung lupa berdetak, ikan lupa berenang, tapi yakinlah aku tidak akan pernah melupakannmu SAHABAT.
  15. Mentari tak sempurna tanpa cahaya… manusia tak sempurna tanpa cinta… dan hatiku takkan sempurna tanpa kamu.
  16. Ingati bila sunyi, rindui bila jauh, ajarkan bila keliru, nasehati bila khilaf, dan maafkan bila terluka.
  17. Tidak semua bunga bias menjadi lambing CINTA, tapi mawar bias. Tidak semua pohon bias berdiri kalau kehabisan air, tapi kaktus bias, dan tidak semua orang bisa menjadi teman yang baik tapi kamu bisa…
  18. Persahabatan ibarat satu janji yang dibuat dalam hati. Tidak dapat ditulis, tidak dapat dibaca. Namun takkan terpisahkan oleh jarak, takkan berubah oleh masa..sedetik dihati, selamanya di jiwa..
  19. Kau laksana sebuah bulan. Saat kau tiada, aku begitu merindukanmu. Kau menjadi sosok keceriaan bagiku yang selalu kunanti. Kau menjadikan semua orang disekitarmu membutuhkanmu.. termasuk aku!!!
  20. Jika hati adalah istana, maka cinta adalah singasananya, ketulusan ialah mahkota, kesetiaan adalah piala terindah dan senyuman seorang sahabat ialah tahta yang paling indah.
  21. awali hari yang cerah ini dengan berterima kasih padaNya. Atas izinNya kita bisa menatap indah ciptaanNya.selamat pagi sobat.. ukirlah senyum keramahan kepada sesame..
  22. pagi yang cerah bertabur beribu-ribu nikmat, baik yang terasa atau yang lepas dari kesadaran, yang lebih berharga dari sejuta gunung emas, yang lebih mahal dari 1000 karung mutiara…. Alhamdulillah, Dia masih memberi kesempatan untuk kita, setelah mati kecil semalam..tak lain dan tak bukan adalah untuk menguji, supaya diantara kita siapa yang paling baik amalnya…
  23. sometimes I forgot to ask… ‘are U okey?’. Sometimes I even miss to say… ‘hi’.. but that doesn’t mean you’re forgotten… U are alwaysbe my best friend….
  24. seorang teman adalah sebuah dorongan saat kita terhenti, sebuah kata saat kita kesepian, sebuah tuntunan saat kita sedang mencari, sebuah senyuman saat kita sedang mencari, sebuah senyuman saat kita merasa sedih, sebuah lagu saat kiya merasa senang, sebab teman adalah sata jiwa yang menghuni dua raga…
  1. S-ebeluM
  • E-ngkau
  • L-arut dalam
  • A-nganmu
  • M-intalah pada
  • A-llah untuk
  • T-emani tidurmu
  • M-aka engkau
  • A-kan
  • L-ebih yakin bahwa
  • A-llah kan selalu
  • M-enjagamu
  1. sahabat adalah seseorang yang selalu disampingmu disaat semua orang meninggalkanmu, seseorang yang tidak pernah bosan mendengar keluh kesahmu walaupun susah, seseorang yang terkadang membuatmu marah karena sering melarang ini dan itu, seseorang yang paling mengerti sifat terburukmu tapi tidak pernah menceritakannya kepada orang lain, seseorang yang tidak akan tertawa disaat engkau menderita, seseorang yang sering mengkritik penampilanmu, seseorang yang rela mwlakukan yang tidak disukainya demi dirimu..
  2. sahabat bukan matematika yang dpat dihitung nilainya, bukan juga ekonomi yang mengharapkan materi, dan bukan PPKN yang dituntut oleh undang-undang, tapi sahabat adalah sejarah yang dapat dikenang sepanjang masa….
  3. Tuhan,beri aku kekuatan untuk melihat dia bersama yang laen!tuhan beri aku kekuatantuk melihat dia dalam pelukannya,tuhan beri kekuatan tuk melihat dia bahagia dengannya,jangan biarkan air mata ini mengalir,tuhan beri kekuatan tuk tersenyum,melihat kebahagiaan mereka!meskipun jauh di dasar hati ini tersimpan rasa sakit yang tramat dalam.mungkin hanya dengan dirinya,dia menemukan dunianya yang sempat hilang.aku kan pergi tinggalkan semuanya,mengemasi semua mimpikuyang telah terbang bersama bayanganmu.dan doa tulus hati.menyertai kebahagiaan u dengan dia
  4. jika kau bertanya padaku tentang apa yang kubenci saat ini itu adalah merindukanmu, sebab rindu tetaplah luka, dan jika kau bertanya padaku tentang hal yang dapat menyembuhkan luka ini adalah dirimu hadir dihadapku
  5. Bunga adalah caramu tersenyum…

    Sinar mentari tidak lain adalah pelukan hangat…

    Bintang hanyalah gambaran caramu menjagaku sepanjang malam..

    Dan menjadi dirimu adalah cara mu hadir nyata dalam kehidupanku.
  6. Di suatu malam, aku sedang duduk termenung sendiri
    Seandainya datang satu bintang, dan dia bertanya kepadaku
    “Jika dia telah membuatmu menangis, akankah kau tinggalkan dia?”
    Dan ku pun tertunduk terdiam
    Kemudian ku tatap kembali sang bintang sambil bertanya
    “Wahai bintang, akankah kau tinggalkan langitmu?”
  7. pejamkan matamu,,
    bersama heningny malam
    petiklah bunga mimpi
    dgn jemari kelembutan
    dan,,
    tidurlah dgn sejuta impian,
    sampai pagi kembali datang
    menyapamu dgn senyuman
    GOOD NIGHT n NICE DREAM yawh!!!!
  8. Indah Senyummu yang menawan..
    Menambah hatiku semakin penasaran..
    Sulit bila, tuk ungkapkan..
    Engkau gadis yang kupuja dan kusayang..

    Senyuman manis tersungging bibir merah merekah bak bunga..
    menjadikan ku ingin memetik dan merawatnya..
    gadis dengan paras ayu slalu membayang bagai ratu..
    Ingin ku slalu menjadi pendamping sebagai rajanya..
  9. ” di sudut hatimu mungkin pernah terbesit pertyan konyol… apa tangan ini akan menggenggam tgnmu selamanya? apa bibir ini akan selalu tersenyum utkmu selamanya? apa pelukan ini akan selalu kuberikan pdmu selamanya? apa hati ini akan selalu mencintaimu? jika kau sudah mengetahui jawabannya… utk apa kau tanyakan? dan utk apa ku jwb? “
  10. “Always welcome the new morning with a new spirit, a smile on u’r face, love in u’r heart n good thoughts in u’r mind.. “Sebaik-baik manusia adalah yg paling bermanfaat bagi manusia lainnya (HR Bukhari-Muslim)””
  11. “Akan tiba saatnya di mana aq harus berhenti mencintai seseorang bukan karena aq putus asa mencintainya, melainkan karena aq menyadari bahwa orang yang aq cintai akan lebih bahagia apabila aq melepaskannya””
  12. aat cinta datang ke rumah jiwa mengetuk pelan pintu hati,membawa sekeranjang perhatian dan setangkai kasih sayang, sambut dengan senyum malu silahkan duduk di sofa kalbu,suguhkan minuman ragu dan sepiring kue rindu, setelah cinta singgah di hati dunia terasa indah , sekali mendung terlihat seelok pelangi dan tak sabar …esok hari datang lagi,,,,,,,, yeeeeeeeaaaaaaaaaaaaa………….
  13. kuingin seperti kapas ada tuk membalut tubuh mu
    kuingnin seprti darah mengalir di setiap nadi mu
    ku ingin seprti udara mngisi setiap ruang kosong di jiwamu
    tapi yang pasti kuingin menjadi sahabatmu
    menemani setiap langkah kakimu